AD Example

Adab Bersin dalam Islam: Doa, Jawaban, dan Sunnah Rasulullah SAW

Ilustrasi

Mathlaulhuda.ponpes.id - Setiap Muslim diajarkan untuk menjaga adab dalam kehidupan sehari-hari, bahkan dalam hal yang dianggap sepele seperti bersin. 

Islam adalah agama yang sempurna, yang mengatur tata cara hidup manusia agar senantiasa bernilai ibadah. 

Salah satu contohnya adalah adab bersin dalam Islam, yang memiliki doa, ucapan, dan tata cara tertentu sesuai tuntunan Rasulullah SAW.

Dengan memahami adab bersin, seorang Muslim tidak hanya menjaga etika terhadap sesama, tetapi juga memperoleh pahala karena mengikuti sunnah Nabi Muhammad SAW.

Mengapa Bersin Diatur dalam Islam?

Bersin adalah fitrah manusia yang menandakan tubuh sedang menyesuaikan diri dengan kondisi tertentu. 

Rasulullah SAW memberi perhatian khusus pada bersin karena momen ini melibatkan interaksi sosial. Ucapan yang tepat saat bersin dan respon dari orang lain akan memperkuat ukhuwah serta menyebarkan doa kebaikan.

Hadis riwayat Imam Bukhari menyebutkan:

"Apabila salah seorang dari kalian bersin lalu ia mengucapkan Alhamdulillah, maka hendaklah saudaranya menjawab Yarhamukallah. Jika ia menjawab Yarhamukallah, maka ucapkanlah Yahdikumullahu wa yushlih balakum." (HR. Bukhari).

Seorang Muslim dianjurkan untuk mengucapkan “Alhamdulillah” setelah bersin. Ini bentuk rasa syukur karena bersin adalah nikmat Allah yang membantu tubuh mengeluarkan kotoran atau debu dari hidung.

Ketika mendengar orang lain bersin dan mengucapkan hamdalah, maka Muslim lain disunnahkan menjawab:

يَرْحَمُكَ اللَّهُ
Yarhamukallah

Artinya: Semoga Allah merahmatimu.

Orang yang bersin dan mendapat ucapan Yarhamukallah dianjurkan menjawab kembali:

يَهْدِيكُمُ اللَّهُ وَيُصْلِحُ بَالَكُمْ
Yahdikumullahu wa yushlih balakum

Artinya: Semoga Allah memberi petunjuk kepadamu dan memperbaiki keadaanmu.


Rasulullah SAW mengajarkan agar menutup mulut dan hidung ketika bersin. Hal ini tidak hanya sopan, tetapi juga menjaga kebersihan serta kesehatan orang lain.

Hadis dari Abu Hurairah RA:

“Apabila Rasulullah SAW bersin, beliau menutup mulutnya dengan tangan atau kain dan merendahkan suaranya.”(HR. Abu Dawud)
Tidak dianjurkan untuk bersin berulang-ulang dengan sengaja atau dibuat-buat. Rasulullah SAW hanya mendoakan Yarhamukallah sebanyak tiga kali. Lebih dari itu dianggap bukan karena fitrah, melainkan karena penyakit.

Hikmah Adab Bersin dalam Islam mencakup antara lain:

  • Menunjukkan rasa syukur kepada Allah atas nikmat kesehatan.
  • Mempererat ukhuwah antar sesama Muslim melalui doa kebaikan.
  • Menjaga etika sosial, sehingga tidak mengganggu orang lain.
  • Mengajarkan kebersihan karena dianjurkan menutup mulut dan hidung.
Adab bersin dalam Islam adalah contoh nyata bagaimana ajaran Islam mengatur kehidupan manusia secara detail. Dengan mengucapkan Alhamdulillah, menjawab Yarhamukallah, dan membalas dengan Yahdikumullahu wa yushlih balakum, seorang Muslim tidak hanya mengikuti sunnah, tetapi juga menebar doa kebaikan.

Menjaga adab bersin menunjukkan bahwa Islam memperhatikan kesehatan, etika, dan hubungan sosial. Karenanya, mari kita biasakan mengikuti sunnah Rasulullah SAW dalam hal sekecil apa pun, termasuk bersin, agar hidup senantiasa penuh berkah.

Post a Comment

Please Select Embedded Mode To Show The Comment System.*

Previous Post Next Post
AD Example

Contact Form